Powered by Blogger.

Tuesday, June 21, 2016

GSJN #9; Ramadhan di Bumi Perjuangan, Palestina

fsldksemarang.or.id

SEMARANG (fsldksemarang.or.id) - Awal pekan ini FSLDK Indonesia menggelar GSJN (Gerakan Shubuh Jamaah Nasional) edisi ke-9 dengan tema "Ramadhan di Bumi Perjuangan Palestina".

Tepatnya hari Ahad-Senin (19-20/6), sejumlah daerah di Indonesia mulai Sabang hingga Merauke serentak menggelar GSJN #9, tak terkecuali Kota Semarang. GSJN di Semarang digelar di dua kampus yaitu Undip dan Unnes, yang masing-masing disiapkan oleh LDK Insani Undip dan UKKI Unnes serta dibantu oleh FSLDK Semarang Raya.

GSJN di Unnes digelar di Masjid Ulul Albab pada hari Ahad-Senin, 19-20 juni 2016 mulai pukul 21.00 WIB. Acara di mulai selepas taraweh dan diikuti oleh puluhan mahasiswa putra. Agenda diisi dengan tadarus dan khotmil Al Quran oleh para peserta. Qiyamul lail dan dilanjut sahur bersama.

Sementara di Undip agenda GSJN berlangsung pada hari Senin pukul 20.00 WIB di Masjid Kampus Undip. Agenda diisi dengan taujih oleh Sri Suroto, seorang relawan Indonesia untuk Palestina. Dilanjutkan Qiyamul lail, sahur bersama dan galang dana untuk Palestina.

fsldksemarang.or.id

Hal berbeda nampak pada GSJN edisi ke-9 ini, yaitu diadakannya live video conference dari Gaza Palestina bersama Dr. Nadzmi Al Mashry. Beliau merupakan wakil rektor Islamic University of Gaza Palestine bidang Humas dan Kemahasiswaan. Sebaga penerjemah yaitu Dr. Mahmud Saqfa dari KNRP. Inti pembahasasannya yaitu Perjuangan Pendidikan di tengah Blokade kemanusiaan. Beliau banyak bercerita tentang kondisi pendidikan di Gaza, bahwa masih banyak mahasiswa/i di Gaza yang terhitung kurang mampu. 

"Banyak mahasiswa/i yang sering tidak berangkat kuliah, hal ini dikarenakan akses menuju kampus yang cukup jauh dan biaya transportasi yang terlampau mahal, serta juga karena pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh para zionis Israel." jelas Dr. Nadzmi.

Beliau menambahkan bahwa kesulitan lainnya yaitu hal finansial, banyak mahasiswa/i yang kesulitan membayar biaya SPP dan membeli alat-alat kuliah seperti laptop, internet dll sehingga pengetahuan mereka akan dunia luar kurang memadai. Selain itu mereka sulit mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah hingga jenjang yang lebih tinggi, karena mahasiswa palestina berjumlah sekitar 20.000 sedangkan beasiswa yang ada sedikit dan belum mampu menjangkau rakyat miskin di Palestina secara merata.

Beliau berharap seluruh elemen pendidikan di Indonesia terutama mahasiswa bisa memberikan bantuan kepada mahasiswa/i di Gaza, sehingga bisa menempuh pendidikan dengan baik. Selain itu pendidikan di Gaza juga masih dihantui dengan bayang-banyang blokade kaum zionis israel.

fsldksemarang.or.id

Live video conference ini diikuti oleh sejumlah daerah di Indonesia dan berpusat di kampus UNS, Solo. Di Semarang sendiri, kampus Undip dan Unnes ikut berpartisipasi dalam live video conference tersebut. Di akhir diadakan galang dana untuk palestina dengan target dana 3 Milyar dari seluruh daerah di Indonesia.

Adanya live video conference dan galang dana ini harapannya bisa menambah wawasan kita terkait kondisi terkini bangsa Palestina terutama dalam hal pendidikan. Bisa menambah tali silaturahmi dan persaudaraan antara bangsa Indonesia dan bangsa Palestina. Serta bisa meringankan beban penderitaan mereka. Aamiin.

Terakhir Muhammad Rizal Pratama, Ketua LDK UKKI Unnes mengatakan, "Ini membuktikan bahwa jarak tempat yang jauh di antara kita tidak membuat hati kita memiliki jarak yang jauh. Doa kami senantiasa untukmu wahai para pejuang Palestina!" (masdiqk)
Tags : ,